Pengertian Kriptografi
Kriptografi (cryptography) berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua suku kata yaitu kripto (crypto) dan graphia (graphy). Kripto artinya menyembunyikan, sedangkan graphia artinya tulisan. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi, seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data. Tetapi tidak semua aspek keamanan informasi dapat diselesaikan dengan kriptografi.
Kriptografi (cryptography) berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua suku kata yaitu kripto (crypto) dan graphia (graphy). Kripto artinya menyembunyikan, sedangkan graphia artinya tulisan. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi, seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data. Tetapi tidak semua aspek keamanan informasi dapat diselesaikan dengan kriptografi.
Kriptografi dapat pula diartikan sebagai ilmu atau seni untuk menjaga keamanan pesan. Pelaku atau praktisi kriptografi sendiri disebut cryptographers. Pengamanan dengan menggunakan kriptografi membuat pesan nampak. hanya bentuknya yang sulit dikenali karena seperti diacak-acak.
Pada prinsipnya, Kriptografi memiliki 4 komponen utama
yaitu :
1.
Plaintext, yaitu pesan yang dapat dibaca
2.
Ciphertext, yaitu pesan acak yang tidak dapat dibaca
3.
Key, yaitu kunci untuk melakukan teknik kriptografi
4.
Algorithm, yaitu metode untuk melakukan enkrispi dan
dekripsi
Kemudian, proses yang akan dibahas dalam artikel ini
meliputi 2 proses dasar pada Kriptografi yaitu :
1.
Enkripsi (Encryption)
2.
Dekripsi (Decryption)
dengan key yang digunakan sama untuk kedua proses
diatas. Penggunaan key yang sama untuk kedua proses enkripsi dan dekripsi ini
disebut juga dengan Secret Key, Shared Key atau Symetric
Key Cryptosystems.
Enkripsi
Enkripsi (Encryption) adalah sebuah proses menjadikan
pesan yang dapat dibaca (plaintext) menjadi pesan acak yang tidak dapat dibaca
(ciphertext). Berikut adalah contoh enkripsi yang digunakan oleh Julius Caesar,
yaitu dengan mengganti masing-masing huruf dengan 3 huruf selanjutnya (disebut
juga Additive/Substitution Cipher) :
Plaintext Ciphertext
mobil suhor
Dekripsi
Deskripsi merupakan proses kebalikan dari enkripsi dimana proses ini akan mengubah ciphertext menjadi plaintext dengan menggunakan algoritma "pembalik" dan key yang sama. contoh :
Ciphertext Plaintext
suhor mobil
Contoh Kriptografi :
Plaintext Ciphertext
mobil suhor
Dekripsi
Deskripsi merupakan proses kebalikan dari enkripsi dimana proses ini akan mengubah ciphertext menjadi plaintext dengan menggunakan algoritma "pembalik" dan key yang sama. contoh :Ciphertext Plaintext
suhor mobil
Ilustrasi Enkrisi - Dekripsi
Contoh Kriptografi :
Plaintext = MOBIL
key = 7
Ciphertext = ?
key = 7
Ciphertext = ?
Keterangan :
Pada baris pertama huruf pertama di awali dengan huruf A, untuk baris keduanya huruf pertama diawali sesuai dengan "nilai key", jika pada contoh nilai key adalah 7, maka huruf pertama diawali dengan huruf "G", karena huruf "G" merupakan urutan ke-7 dari urutan huruf (Alfabet).
thanks ya atas postingannya sangat membantu tentang pengertian dan penjelasan Encryption and Decryption
BalasHapussama-sama, semoga bermanfaat
Hapuskebalik itu mas plaintext = mobil chipertext =suhor *digambar
BalasHapusthanks
BalasHapusSangat bermanfaat.
BalasHapusSangat bermanfaat sekali terimakasih
BalasHapusterimakasih atas infonya
BalasHapusSolder uap portable